Kapulaga adalah sejenis rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman dari genera Elettaria dan Amomum dalam keluarga Zingiberaceae (keluarga jahe-jahean). Kedua genera ini adalah tanaman asli Bangladesh, Bhutan, India, Indonesia, Nepal, dan Pakistan; biji kapulaga dapat dikenali dari biji polongnya yang kecil, penampang irisan segitiga, dan berbentuk gelendong kumparan, dengan kulit luar yang tipis, dan biji hitam yang kecil.
Kapulaga sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu atau obat-obatan herbal tradisional. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di Indonesia, yakni kapulaga jawa (Amomum compactum) dan kapulaga seberang atau kapulaga india (Elettaria cardamomum); keduanya termasuk ke dalam suku jahe-jahean atau Zingiberaceae.
Kapulaga India diperkenalkan ke Guatemala oleh pengusaha perkebunan kopi asal Jerman, Oscar Majus Kloeffer, sebelum Perang Dunia I. Kini Guatemala menjadi penghasil kapulaga terbesar di dunia, diikuti oleh India. beberapa negara seperti Sri Lanka dan Indonesia juga membudidayakannya. Polong biji Elettaria berwarna hijau terang, sementara polong biji Amomum lebih besar dan berwarna cokelat tua.
Kini kapulaga adalah rempah termahal ketiga di dunia, setelah saffron dan vanilla.
Tumbuhan
kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk rumpun, sosoknya seperti
tumbuhan jahe, dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di
hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian
200-1.000 meter di atas permukaan laut.
Awalnya
memang hidup liar, namun kini kapulaga dibudidayakan sebagai tanaman
rempah. Tumbuhan berbatang basah ini memiliki batang berpelepah daun
yang membalut batangnya. Letak daunnya berseling-seling. Bunga tumbuhan
ini tersusun dalam tandan yang keluar dari rimpangnya. Buahnya berbentuk
bula telur, berbulu, dan berwarna kuning kelabu. Buahnya berkumpul
dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buahnya akan pecah dan
membelah berdasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya terdapat biji yang
berbentuk bulat telur memanjang.
Buah Kapulaga
Kapulaga
berbuah pada umur 3 tahun. Buah kapulaga muncul dari batang semu dekat
tanah, dan merayap bersama tandannya yang sepanjang 1 m, ke tanah
sekitarnya. Supaya tidak kotor kecipratan tanah kalau hujan, petani
pemiliknya menyelipkan lembaran plastik sebagai alas di bawah tandan
buah itu.
Buah
lonjong sepanjang 1 cm yang bersisi tiga itu dipetik kalau sudah
montok, padat berisi, setengah matang. Warna hijaunya sudah berubah
hijau muda. Tadinya hijau tua. Ketika berubah warna itulah baunya sedap
sesedap-sedapnya.
Di
India, buah yang sudah dikeringkan, disortir menurut ukuran dan
warnanya. Yang sudah kuning jerami cantik, dikemas sebagai buah siap
jual, sedangkan yang belum dipucatkan dulu dengan uap belerang.
Penjagaan mutu inilah yang membuat India menjadi pengekspor kapulaga
yang digemari orang.
Buah
yang sudah kering menjadi keriput, bergaris-garis, berisi 4 – 7 butir
biji kecil coklat kemerah-merahan. Rasanya agak pedas seperti jahe,
tetapi baunya tidak.
Aroma Kapulaga
Kapulaga
memiliki aroma bau sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya sebagai
grains of paradise. Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak atsiri
pada kapulaga. Minyak atsiri ini mengandung lima zat utama, yaitu
borneol (suatu terpena) yang berbau kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kamper
alfa-terpinilasetat yang harum seperti bau jeruk pettigrain
limonen yang juga harum seperti bau jeruk keprok
alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun
cineol yang sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih.
borneol (suatu terpena) yang berbau kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kamper
alfa-terpinilasetat yang harum seperti bau jeruk pettigrain
limonen yang juga harum seperti bau jeruk keprok
alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun
cineol yang sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih.
Kombinasi inilah yang membentuk aroma khas kapulaga.
Khasiat Kapulaga
Biji,
yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar, dapat dimanfaatkan
sebagai obat. Dalam dunia obat-obatan biji yang telah dikeringkan
dinamakan semen cardamomi. Selain bijinya, yang digunakan untuk obat
adalah bagian akar, buah, dan batangnya. Kapulaga mengandung minyak
atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat,
betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan
kersik. Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat sebagai obat
batuk. Kapulaga juga memiliki khasiat untuk mencegah keropos tulang.
Beberapa
pabrik bumbu juga mengekstrakkan minyak asiri dari biji kapulaga
menjadi oil of cardamom yang kemudian dikemas dalam botol. Dalam bentuk
minyak ini pula, kapulaga dipakai untuk menyedapkan soft drink dan es
krim Amerika di pabriknya.
Sifat
dan aromanya khas. Karenanya kapulaga sering dimanfaatkan sebagai
penyedap masakan. Tak jarang, tanaman semak ini digunakan untuk ramuan
pereda gangguan tenggorokan. Kandungan minyak atsirinya bermanfaat
sebagai pengencer dahak atau ekspektoran.
Sudah
hampir dua minggu, Sani (33 tahun), merasa judek diganggu sakit
tenggorokan yang tak kunjung sembuh. Padahal sudah berulang kaii diobati
dengan antibiotika. Selama sakit tenggorokan, badannya jadi kerap masuk
angin. Minum air es sedikit saja kontan pilek dan tidak enak badan.
Setelah
berganti dokter ia disarankan tidak mengosumsi obat antibiotik lagi
tetapi cukup minum teh kapulaga yang harganya jauh lebih murah. Awalnya
bapak dua anak ini tak yakin ketika membeli serutan batang kapulaga
kering di toko obat tradisional, meski tetap meneruskan membuat ramuan.
Caranya,
ia mengambil dua sendok teh serutan batang kapulaga yang telah ditumbuk
dan dikeringkan. Ekstrak kapulaga itu direbus dan disaring, lalu
diminum seperti halnya minum teh, boleh ditambahkan sedikit gula agar
terasa manis.
Hasilnya
memang tidak langsung terasa. Namun, efeknya ternyata justru luar
biasa. Setelah rutin minum teh serutan batang kapulaga, lendir yang
mengotori tenggorokan itu akhirnya keluar semua.
Di
kalangan penggemar herbal, kapulaga terkenal sebagai ekspektoran.
Beberapa penelitian mengungkapkan khasiat ekspektoran itu ternyata
berasal dari kandungan minyak atsiri sineol, si karminatif yang juga
bekerja pada obat masuk angin. Sineol yang serupa tetapi tak sama dengan
eukaliptol kayu putih ini lebih pedas, tetapi sejuk saat ditelan. Biasa
dipakai untuk membuat peppermint palsu.
Diungkapkan
Susanto, pengembang tanaman kapulaga di Cinere, selain dibuat ramuan
pengencer dahak, serutan batang kapulaga yang telah dikeringkan dapat
dimanfaatkan sebagai minuman. Minuman kapulaga ini dapat ditemui di
sebuah restoran Arab di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam budaya masyarakat Badui, minuman kapulaga dimanfaatkan untuk penghangat sekaligus pendongkrak daya tahan tubuh.
Obat Luar dan Dalam
Selama
ini kapulaga secara massal digunakan sebagai campuran jamu. Di beberapa
daerah, kapulaga dikenal dengan nama kapoi-kapulaga lokal, palago,
karkolaka.
Secara
fisik kapulaga tergolong dalam herba yang dapat mencapai ketinggian 2-3
meter dan tumbuh di hutan lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian
200-1.000 meter di atas permukaan laut. Awalnya memang hidup liar
sebagai tanaman semak, tetapi kini kapulaga dibudidayakan sebagai
tanaman rempah.
Selain
batangnya, biji kapulaga yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak
benar sering dimanfaatkan sebagai bahan baku ramuan. Biji kapulaga yang
telah kering sering disebut semen cardamomi. Baglan lain yang digunakan
untuk ramuan adalah akar dan buah.
Kandungan
kimia dalam kapulaga di antaranya minyak atsiri, sineol, terpineol,
borneol, protein gula, dan sedikit lemak. Dari kandungan tersebut
kapulaga memiliki khasiat ekspektoran, peluruh kentut (antimasuk angin),
dan antibatuk.
Ada
dua cara untuk memperoleh khasiat kapulaga. Untuk pengobatan luar,
dengan merebus atau menghaluskan semua bagian tumbuhan ini, lalu airnya
atau adonan halusnya dibalurkan ke bagian yang sakit. Untuk pengobatan
dalam, biji kapulaga ditumbuk lalu direbus dan air saringannya diminum.
Dijelaskan
Susanto, untuk pengobatan luar kapulaga bisa dijadikan bahan baku
cairan untuk mengatasi bau mulut (air rebusan campuran bunga kapulaga
dan bahan lain untuk berkumur) dan batuk rejan (adonan halus campuran
bahan dioleskan pada dada dan leher).
Sebaliknya,
untuk pengobatan dalam kapulaga dapat mengatasi gangguan tenggorokan,
kembung, kejang perut, sakit perut, masuk angin, bau mulut (air rebusan
bahan-bahan diminum), muntah, radang lambung (maag), dan demam.
Pengharum Mulut
Sebagai
anggota suku jahe-jahean, tanaman bernama Latin Elettariaa cardamomum
ini semula ditemukan tumbuh alamiah di Pegunungan Malabar, di Pantai
Barat India. Karena laku di pasar dunia, ia pun dikembangkan di Sri
Lanka, Thailand, dan Guatemala.
Di
Indonesia tanaman ini dikembangkan sejak lama, terutama di daerah Jawa
dan Sumatera. Biji kapulaga lokal dipercaya mengandung minyak atsiri,
bahkan lebih harum, sehingga dulu sering dijadikan mut-mutan untuk
pengharum mulut. Sayangnya, sejak dunia kebanjiran beragam permen
penghilang bau mulut, kapulaga lokal tidak dipakai lagi karena dianggap
kurang praktis.
Ada
dua jenis kapulaga, yakni kapulaga India dan kapulaga lokal yang
disebut kapoi. Dalam buku resmi jahe-jahean, kapoi masih tetap ditulis
resmi kapulaga (kadang diberi embel-embel “lokal”). Sementara kapulaga
keturunan India ditulis kapulaga sabrang.
Sebelum
digunakan, buah kapulaga sengaja tidak dikupas. Jika hendak dipakai,
buah sebanyak satu sendok makan ditumbuk ringan dalam lumpang porselen
kecil, agar terlepas dari kulit buahnya. Biji pecah kulit ini kemudian
diayak untuk dibuang kulitnya. Bijinya ditumbuk lebih lanjut sampai
halus atau setengah kasar sesuai keperluan. Inilah yang dibubuhkan pada
masakan atau dibuat ramuan. Menumbuknya sebaiknya sebagian-sebagian,
beberapa saat sebelum dipakai, sehingga kesegarannva masih terasa benar.
kapulaga harus disimpan berupa buah yang masih ada
kulitnya yang utuh. Kulit ini dapat melindungi biji terhadap udara
kering dan panas, sekaligus menjaga bau sedapnya tidak cepat hilang.
Bila ingin memanfaatkan batangnya, sebaiknya pilih yang masih muda dan
segar.
Menurut
sejarahnya, kapulaga lebih dikenal sebagai penyedap masakan. Kandungan
minyak atsirinya juga yang membuat baunya jadi sedap saat dicampur ke
masakan. Sampai sekarang, tumbukan bijinya dipakai untuk menyedapkan
masakan kari India, nasi goreng versi Belanda, dan martabak telur asal
Malabar.
Di Indonesia, selain untuk beragam ramuan, kapulaga sering digunakan untuk campuran sup buntut dan daging olahan
Proses Penanaman dan Pengolahan Tanah Kapulaga
Proses cara tanam kapulaga adalah
sebagai berikut. Pertama, anda harus mempersiapkan bibit yang hendak
anda gunakan untuk membudidayakan tanaman ini. Cara menanam tanaman
kapulaga ini juga sebaiknya diberi fasilitas berupa penaung. Penyediaan
bibit bagi kapulaga bisa anda perbanyak dengan cara anakan atau tunas
baru atu bisa juga dengan menggunakan percabangan rizoma yang nantinya
akan membentuk sebuah tunas. Kemudian bibit tunas yang baik untuk
pertumbuhan tanaman ini adalah yang tingginya lebih kurang 50 cm dan
memiliki akar Rizoma yang muda dan mata tunasnya banyak. Perlu diketahui
pula bahwa rizoma yang sudah tua usianya akan memiliki pertumbuhan yang
kurang baik.
Proses pengolahan tanah
untuk tanaman ini juga perlu dilakukan. Untuk bisa mendapatkan
waktu penanaman yang baik, anda bisa melakukannya di bulan yang memiliki
curah hujan cukup tinggi yaitu bulan oktober sampai dengan bulan
desember. Proses pengolahan tanah bisa anda lakukan pada saat bulan
September hingga Oktober. Pencangkulan dalam tanah harus dilakukan
hingga kedalamannya menapai 30 cm. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan
lobang tanam yang memiliki ukuran panjang 50 cm dan kedalaman sebesar 40
cm. Jangan lupa juga untuk mencampur tanah dengan pupuk sebelumnya agar
nantinya tanaman yang ditanam didalamnya bisa tumbuh dengan baik. Pupuk
yang harus anda sediakan dan anda gunakan adalah pupuk kandang.
Pemeliharan dan Pemanenan Kapulaga
Pemeliharan daun tanaman ini juga
penting untuk dilakukan. Pastikan ketika melakukan proses penanaman,
tunasnya jangan sampai terganggu, seperti patah atau terluka, hal ini
akan menyebabkan pertumbugan dari pohonyang dimiliki tanaman ini ikut
terganggu pula. Tanaman kapulaga juga harus diperhatikan pula jarak
penanamannya. Jarak yang digunakan adalah 1m x 1,5m atau 1m x 2m.
Penyiangan rumput juga perlu dilakukan agar gulma yang tumbuh disekitar
tanaman ini bisa dikendalikan dan tidak merusak kualitas dari tanaman
yang anda miliki. Penggemburan diluar rumpun juga harus dilakukan agar
bisa merangsang perumbuhan anakan rimpang supaya bisa tumbuh dengan
baik. Jangan lupa untuk melakukan pemotongan jika anda menemukan adanya
daun-daun yang kering.
Anda bisa mendapatkan hasil buah dari
tanaman kapulaga ini setelah mereka berusia kurang lebih 2 hingga 3
tahun. Kapulaga merupakan salah satu tanaman yang akan berbuah sepanjang
tahun jadi jangan kaget jika pemanenan tanaman kapulaga ini terkadang
tidak menentu. Beberapa petani menggunakan istilah yang unik untuk
menggambarkan proses pemanenan bagi tanaman yang satu ini. Istilahnya
adalah Panen besar sebanyak 4 kali dan panen kecil sebanyak 4 kali pula
yang terjadi selama 1 tahun berselang-seling. Umur tanaman ini hanya
berkisar hingga 10 sampai 15 tahun saja. Hasil panen untuk setiap
hektarnya sangat luar biasa, bisa mencapai 2 hingga 3 ton buah setiap
tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar