Minggu, 24 Januari 2016

Pengetahuan dan Pembudidayaan Vanilla planifolia

Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong.

Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari 1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanili.

Sistem perakaran pada tanaman vanili tidak memiliki sistem akar tunggang, karena vanili termasuk ke dalam tanaman monokotil. Pada tiap ruas batang vanili, tumbuh dua jenis akar, dimana yang satu berfungsi untuk melekat pada tanaman penegak yang disebut sulur dahan, sedangkan bagian akar yang lainnya merupakan akar yang menggantung di udara yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah jika akar tersebut telah menyentuh tanah. Batang tanaman vanili mampu tumbuh memanjang sampai mencapai 100 meter dan memiliki ruas-ruas yang panjang rata-rata sekitar 15 cm. Tiap ruas akan menghasilkan cabang baru apabila dilakukan pemangkasan.

Tanaman vanili di Indonesia di Indonesia banyak digemari oleh banyak konsumen, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena kualitas vanili Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili Mexico, Amerika Serikat, Madagaskar yang juga terkenal sebagai penghasil vanili yang cukup berkualitas. Atas dasar inilah perlu dikembangkan suatu metode budidaya tanaman vanili yang mampu menghasilkan bibit-bibit vanili dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat atau cepat yang berkualitas.

Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari, berwarna hijau, agak lunak, beruas dan berbuku. Panjang rata-rata 15 cm. Tumbuhan melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan.

Daun vanili merupakan daun tunggal. Letaknya berselang-seling pada masing-masing buku. Warnanya hijau terang, dengan kepanjangan 10-25 cm serta lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih, berdaging, bulat telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip. Tulang daun sejajar, tampak setelah daun tersebut tua atau mengering, sedangkan pada waktu daun masih muda tidak jelas kelihatan.

Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari ketiak daun bagian pucuk batang. Bentuk bunganya duduk, berwarna hijau-biru agak pucat, panjang 4-8 cm dan berbau agak harum.

Bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua lingkaran. Daun bunga bagian luar (sepal) sedikit lebih besar daripada bagian dalam petal. Satu dari petalnya berubah bentuk, menggulung seperti corong yang disebut bibir (rostelum).

Putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir, sehingga penyerbukan secara alamiah terhalang, kepala sari (anther) berisi dua butir tepung sari, letaknya lebih tinggi daripada kepala putik. Keistimewaan dari bunga vanili yaitu kepala putiknya berisi cairan perekat. Bila tepung sari diletakkan disana akan segera menempel dan terjadilah pembuahan

Bunga vanili yang telah mekar hanya dapat bertahan satu hari. Jika bunga yang telah mekar itu tidak segera dikawinkan, akan layu dan kemudian rontok. Oleh sebab itu harus sering keliling kebun untuk mengontrol perkembangan vanili.

Saat yang baik untuk mengawinkan bunga vanili adalah pada pagi hari. Hari-hari basah dan kering sekali tidak baik untuk penyerbukan. Berhasil atau tidaknya penyerbukan akan tampak setelah dua atau tiga hari. Bunga yang berhasil diserbuki akan berubah warnanya menjadi lebih pucat. Enam buah daun bunganya akan layu tetapi tangkai bunganya tetap menempel pada tandan bunga. Bunga yang tidak berhasil diserbuki akan gugur. Setelah terjadi pembuahan antara 10-15 buah, bunga pada tandan yang masih kuncup sebaiknya dipangkas, agar zat makanan yang dihisap oleh tanaman diakumulasikan pada pembentukan dan pembesaran buah.

Pada waktu bunga mekar, panjang bakal buah 2-4 cm dengan garis tengah 5 mm. Satu minggu setelah penyerbukan bakal buah itu dapat mencapai panjang 8-10 cm. Lima minggu kemudian buah telah mencapai panjang maksimal 20-25 cm, dengan garis tengah 1,5 cm. Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal, lima atau enam bulan kemudian buah akan masak.

Warna buah mula-mula hijau muda, kemudian hijau tua disertai dengan garis-garis kuning menjelang masak. Buah yang telah masak berwarna coklat tua. Jika dibiarkan masak di pohon, buah akan pecah menjadi dua bagian, dan menyebarkan aroma vanili. Biji buah kecil-kecil, banyak sekali jumlahnya, berwarna hitam dan berukuran kira-kira 0,2 mm.

Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews atau Vanilla fragrans) bukanlah tanaman asli Indonesia. Secara historis, tanaman tahunan ini baru masuk ke Indonesia pada tahun 1819. Namun demikian, tanaman vanili tumbuh lebih subur dan lebih produktif di Indonesia yang beriklim tropis, dibandingkan dengan negara asalnya (Mexico) dan negara produsen vanili aslinnya. Bahkan, menurut Rosman, kualitas vanili Indonesia yang dikenal dengan “Java Vanili” masih yang terbaik di Dunia. Hal ini didasarkan atas kadar vanilinya yang cukup tinggi, yakni sekitar 2,75 persen. Kadar tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar vanili Madagaskar yang hanya 1,91-1,98 persen, Tahiti 1,55-2,02 persen, Mexico 1,89- 1,98 persen, dan Sri Lanka 1,48 persen. Jika ditinjau dari perspektif spasial dan bisnis, maka Indonesia unggul secara komparatif dibanding negara-negara produsen vanili lainnya di dunia. Secara umum, vanili bernilai ekonomis tinggi dan fluktuasi harganya relatif stabil jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya. Namun pada kenyataannya ironi, meskipun kualitas vanili Indonesia menduduki posisi paling tinggi di Dunia, tetapi secara kuantitas Indonesia baru bisa memasok sekitar 10 persen dari total kebutuhan pasar dunia .
  1. Metode pengembangan tanaman vanili (Vanilla planifolia)
Vanili (Vanilla planifolia A.) merupakan salah satu tanaman industri yang banyak memberikan sumbangan pendapatan bagi petani maupun sumber devisa. Produk tanaman vanili umumnya digunakan sebagai penambah aroma berbagai jenis makanan dan minuman. Tanaman vanili yang dikembangkan saat ini memiliki keragaman genetik yang sempit, terutama untuk ketahanan terhadap penyakit, karena tanaman tersebut selalu diperbanyak secara vegetative. Padahal, keragaman genetik yang tinggi merupakan salah satu modal untuk mendapatkan varietas unggul. Peningkatan keragaman genetik tanaman vanili dapat dilakukan dengan memberikan mutagen baik fisik maupun kimia. Mutagen fisik yang digunakan pada umumnya bersifat sebagai radiasi pengion, seperti sinar x, sinar gamma, sinar beta, dan partikel akselerator.

Vanilla planifolia Andrews merupakan salah satu tanaman dari keluarga Orchidaceae yang buahnya bernilai ekonomi tinggi. Buah panili dapat digunakan sebagai bahan campuran makanan dan minuman.

Perkembangan luas areal vanili di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 1983 yang hanya 3.786 ha, telah meningkat pesat hingga lima kali lebih luas menjadi 15.922 ha pada tahun 2003.

Hal tersebut menunjukkan bahwa komoditas vanili memiliki daya tarik yang cukup besar, dikarenakan nilai ekonominya yang cukup tinggi. Berkembangnya areal penanaman vanili ini tidak terlepas dari dukungan teknologi yang ada. Pada tahun 1983 areal pengembangan sebagian besar berada di Lampung dan Pulau Jawa. Namun dengan berkembangnya teknologi informasi dan banyaknya pertemuan/seminar yang diadakan oleh berbagai instansi terkait dalam upaya mensosialisasikan teknologi yang ada dan sedang dilakukan ketika itu, maka penanaman vanili mulai merambah ke hampir seluruh propinsi di Indonesia. Perkembangan yang mengembirakan dari segi luas areal tersebut, belum sejalan dengan peningkatan produktivitas tanaman dan nilai ekonomi.

Hasil dari tanaman vanili adalah buahnya yang bila diolah hasilnya lebih lanjut dapat berupa buah panili kering, powder, ekstrak buah panili, dan kristal panili. Hingga kini produk dalam bentuk kristal masih belum diusahakan di Indonesia. Penelitian ke arah produk-produk jadi ini perlu dipertimbangkan, tentunya melalui kajian-kajian yang mendalam. Untuk menangani persaingan dengan produk sintetis, perlu mendapat perhatian. Promosi “back to nature” yang hingga saat ini terus didengungkan tentu merupakan bagian yang tidak terpisahkan yang perlu disebarluaskan. Dengan semakin kuatnya isu mengenai pasar bebas mendorong untuk lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas agar dapat lebih berperan di pasaran dunia. Belum masuknya Indonesia ke dalam asosiasi vanili dunia berpeluang untuk memperluas pangsa pasar
Selain itu, kualitas vanili kita yang juga tinggi kadar vanilinnya. Strategi pengembangan yang tepat seperti pengembangan ke lokasi yang sesuai, adopsi tekhnologi budidaya yang mampu meningkatkan produktivitas dan efisien, pola tanam serta upaya mendapatkan varietas yang tahan penyakit busuk batang panili perlu mendapat perhatian.
  1. Manfaat tumbuhan vanili
Vanili lebih sering dimanfaatkan untuk membuat aroma dan rasa pada kue, puding, atau makanan manis lainnya. Berikut kegunaan tanaman vanili :
  1. Mengurangi nafsu makan
Aroma vanili akan membuat Anda makan lebih sedikit. Hal ini disebabkan wangi vanili yang ‘menipu’ otak. Aromanya membuat otak berpikir kalau Anda sudah makan lebih banyak dari sebenarnya. Jadi, tak ada salahnya untuk menghirup vanili sebelum makan, untuk membantu mengontrol nafsu makan.

1.Pengusir serangga
Vanili juga bisa dimanfaatkan untuk mengusir serangga. Nyamuk sangat tidak tahan dengan bau vanili, jadi Anda bisa menjadikan vanili sebagai bahan penyemprot serangga yang aman dalam rumah. Untuk membuatnya campur saja dua ons ekstrak vanili dengan dua ons air dalam botol semprot kecil. Anda pun memiliki penangkal serangga yang harum dan aman.

2. Pengharum rumah Untuk membuat rumah terkesan hangat, aroma juga harus diperhatikan. Tak perlu menggunakan pengharum ruangan buatan yang terbuat dari bahan kimia. Manfaatkan saja minyak aroma terapi vanili. Bakar minyak tersebut selama beberapa menit. Atau, Anda bisa mencampur minyak dengan air dalam botol penyemprot. Lalu, semprotkan di seluruh sudut ruangan rumah.

3. Melembutkan kulit Vanili mengandung antioksidan tinggi. Beberapa ahli kulit memanfaatkan vanili untuk melindungi kulit dari racun. Anda bisa membuat pembersih wajah sendiri yang terbuat dari bubuk vanila.


4. Dapat meredakan stress dan depresi
Dengan menggunakan daun vanili sebagai salah satu bahan dari aromatherapy, maka efek dan manfaatnya yang mudah dirasakan dengan cepat adalah efek relaksasi. Selain itu, dengan meminum ramuan yang dicampur dengan daun vanili, efek relaksasi itu akan semakin terasa.Efek relaksasi yang ditimbulkan oleh daun vanili inilah yang sangat baik untuk membantu meredakan gejala stress, depresi dan juga gejala tertekan pada individu. Dengan kondisi tubuh yang menjadi lebih rileks, maka kondisi syaraf-syaraf menjadi lebih tenang dan santai, serta dapat mencegah munculnya kembali stress serta depresi tersebut


5. Mengurangi rasa mual, terutama bagi ibu hamil
Manfaat daun vanili juga yang baik utnuk ibu hamil. Apabila diolah bersamaan dengan biji vanilla, maka daun vanili dapat membantu untuk mengurangi rasa mual, terutama rasa mual yang dirasakan oleh ibu hamil.
Biasanya rasa mual yang sering dialami oleh ibu hamil ini merupakan salah satu gejala yang kita kenal dengan istilah morning sickness, dimana akan muncul rasa mual dan juga ingin muntah pada ibu hamil. Dengan memanfaatkan ramuan dari daun vanili dan juga biji vanilla, maka gejala ini dapat mereda dengan signifikan.

6. Memperbaiki sistem syaraf
Daun vanili juga memiliki manfaat yang sangat penting untuk menjaga dan juga memperbaiki sistem syaraf kita. Hal ini berhubungan erat dengan efek relaksasi, dimana sistem syaraf dan otot yang tadinya merasa tegang akan kembali menjadi rileks, serta dapat membuat individu merasakan ketenangan dan juga kenyamanan.

7. Menurunkan berat badan
Beberapa penelitian baru-baru ini juga mengatakan, bahwa daun vanili memiliki manfaat yang sangat baik dan juga penting untuk menurunkan berat badan. Jadi, bagi anda yang sedang berada dalam program diet khusus untuk menurunkan berat badan, cbalah untuk menjadikan daun vanili dalam salah satu daftar bahan campuran menu makanan anda untuk membantu memercepat menurunkan berat badan anda dengan sukses.

8. Meningkatkan fungsi otak
Manfaat lainnya dari daun vanili yang sangat baik untuk kesehatan tubuh anda adalah untuk membantu meningkatkan fungsi otak dan juga fungsi kognitif. Dengan begitu, maka daun vanili dapat membantu anda untuk meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan juga efektif untuk meningkatkan kecerdasan anda.
Itulah beberapa informasi tentang daun vanili yang perlu anda ketahui. Semoga artikel mengenai daun vanili ini dapat memberikan dan juga menambah wawasan baru bagi anda.



  1. Reproduksi
Di Meksiko tanaman vanili dapat berbuah karena ada serangga yang membantu penyerbukannya.
Putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir, sehingga penyerbukan secara alamiah terhalang, kepala sari (anther) berisi dua butir tepung sari, letaknya lebih tinggi daripada kepala putik. Keistimewaan dari bunga vanili yaitu kepala putiknya berisi cairan perekat. Bila tepung sari diletakkan disana akan segera menempel dan terjadilah pembuahan.
Bunga vanili yang telah mekar hanya dapat bertahan satu hari. Jika bunga yang telah mekar itu tidak segera dikawinkan, akan layu dan kemudian rontok. Oleh sebab itu harus sering keliling kebun untuk mengontrol perkembangan vanili.
Saat yang baik untuk mengawinkan bunga vanili adalah pada pagi hari. Hari-hari basah dan kering sekali tidak baik untuk penyerbukan. Berhasil atau tidaknya penyerbukan akan tampak setelah dua atau tiga hari. Bunga yang berhasil diserbuki akan berubah warnanya menjadi lebih pucat. Enam buah daun bunganya akan layu tetapi tangkai bunganya tetap menempel pada tandan bunga. Bunga yang tidak berhasil diserbuki akan gugur. Setelah terjadi pembuahan antara 10-15 buah, bunga pada tandan yang masih kuncup sebaiknya dipangkas, agar zat makanan yang dihisap oleh tanaman diakumulasikan pada pembentukan dan pembesaran buah.
Pada waktu bunga mekar, panjang bakal buah 2-4 cm dengan garis tengah 5 mm. Satu minggu setelah penyerbukan bakal buah itu dapat mencapai panjang 8-10 cm. Lima minggu kemudian buah telah mencapai panjang maksimal 20-25 cm, dengan garis tengah 1,5 cm. Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal, lima atau enam bulan kemudian buah akan masak.
Warna buah mula-mula hijau muda, kemudian hijau tua disertai dengan garis-garis kuning menjelang masak. Buah yang telah masak berwarna coklat tua. Jika dibiarkan masak di pohon, buah akan pecah menjadi dua bagian, dan menyebarkan aroma vanili. Biji buah kecil-kecil, banyak sekali jumlahnya, berwarna hitam dan berukuran kira-kira 0,2 mm.
  1. Bagian – bagian Tanaman
1.     Akar Akar tanaman vanili mempunyai keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman ini mempunyai 2 macam akar yang akan keluar dari setiap ruas batang, pertama yang biasa disebut dengan akar gantung dan kedua adalah akar yang tersusun didalam tanah.
Disebut akar gantung, karena jenis akar ini selalu melekat kuat pada tempat rambatannya dan bergantungan diudara. Akar ini selama tidak menyentuh sesuatu, akan tumbuh kesamping. Baru jika menyentuh sesuatu akan membelitkan diri untuk berpegangan. Akar gantung ini dapat berfungsi untuk menyerap zat – zat mineral yang melekat padanya dalam bentuk debu yang halus.
Akar jenis kedua , yaitu akar yang tersusun didalam tanah. Ciri – cirinya adalah merupakan perakaran pendek dengan panjangnya kurang lebih 1 meter dan tebalnya kurang lebih 3 mm, berwarna keputih – putihan mempunyai bulu – bulu akar untuk menghisap zat – zat makanan dari dalam tanah, dan merupakan akar serabut yang menjadi salah satu ciri bahwa tanaman panili termasuk golongan tumbuhan monokotil atau berkeping satu. Akar – akar tersebut tumbuh menjalar dilapisan permukaan, jadi tidak menghujam kedalaman tanah, oleh karena itu disebut semi – terrestial.

2.     Batang Tanaman panili mempunyai batang yang berbentuk silinder, beruas – ruas dan berbuku, dengan panjang ruas 5 sampai 15 cm dan berdiameter 1 sampai 2 cm, berbatabg gemuk, bersifat succulent atau berair, agak lunak dan berwarna hijau, serta tumbuh melekat pada pohon dengan kecenderungan selalu merambat tegak keatas atau sepanjang penunjangnya, kecuali bila ujungnya dipangkas akan membentuk cabang baru. Batang ini dapat mencapai panjang hingga 100m, apabila pucuk batang pokok terputus, maka cabang baru bagian ruas atas dapat berfungsi sebagai batang pokok.

3.     Daun Tamaman pinili berdaun tunggal, pipih, berdaging, dan berbentuk oblong – elliptis hingga langset, dengan ujung lancip dan pangkalnya agak bundar. Daunnya berwarna hijau tua, besar, datar serta liat, dengan panjang 10 sampai 22,5 cm dan lebar 5 sampai 7 cm. Pada waktu daun masih muda, tulang daun tidak jelas, dan nanti tampak jelas daun menguning atau pada saat daun sudah tua.
Daun tanaman panili tumbuh berselang – seling pada batang dan memalut batang dengan sususan tulang – tulang daun sejajar seperti kebanyakan pada tanaman monokotil lainnya.

4.     Bunga Bunga tanaman panili tersusun dalam suatu karangan atau rangkaian berbentuk tandan yang terdiri dari 15 sampai 20 kuntuk bunga per tangkai, dengan panjang tangklai 5 sampai 10 cm dan panjang bunga 3,75 sampai 5 cm. dari tiap batang dapat keluar 5 tandan bunga atau lebih.
Bentuk bunga kelihatan seperti terompet ,berwarna putih kehijau – hijauan, dan keluar dari ketiak daun ( tunas ketiak ) pada bagaian atas dari batang. Tiap – tiap kuntum bunga terdiri dari 6 helai daun tajuk yang masing – masing terlepas satu sama lain ; bakal buah beruang tiga, terletak dibawah dasar bunga sehingga menyerupai tangkai bunga ( tangkai semu ); putik dan kepala sari tersebut terdapat semacam bibir disebut labelum yang dapat menghalangi penyerbukan secara alami.

5.     Buah Buah panili termasuk buah polong yang lunak, bergaris – garis,berdaging, bersiku tiga dan lurus memanjang, dengan panjang kurang lebih 12 – 25 cm dan tebal 12 – 14 mm
Buah ini apabila masih muda berwarna hijau dan setalah masak akan berwarna agak kekuning – kuningan dan lambat laun menjadi cokelat tua. Jika buah ini sudah lewat masak akan terbelah menjadi 2 bagian dan mengeluarkan aroma khas panili yang sangat menarik dan mengesankan.
Buah – buah ini akan pecah menurut arah memanjang, dan didalamnya akan kelihatan biji – biji kecil berwarna hitam kecokelat – cokelatan dengan ukuran sebesar 0,2 mm, berjumlah sangat banyak, berkulit biji agak keras dan sedikit mengandung cadangan makanan.


IKLIM

Panili tumbuh pada daerah (Zone) antara 100 Lintang Utara dan 200 Lintang Selatan. Indonesia terletak antara 50 L.U. 100 L.S. sehingga secara potensial merupakan daerah pengembangan tanaman panili yang baik.

budidaya, panili, cara menanam



Sebagian besar daerah penanaman di Indonesia terdapat di Jawa yang terletak di antara 50 L.U.. — 70 L.S. Pusat penanarnan panili di Jawa terdapat di 3 tempat, yaitu Daerah Garut (Jawa Barat), Daerah Temanggung dan Kedu (Jawa Tengah) dan Daerah Malang dan Banyuwangi (Jawa Timur).

Unsur-unsur iklim yang banyak mempengaruhi terhadap budidaya tanaman panili adalah elevasi (tinggi tempat) temperatur, tipe curah hujan dan kelembaban udara.

Elevasi dan Temperatur.

Temperatur rata-rata di Indonesia pada ketinggian permukaan laut adalah ± 260C dan turun ± 0,60C setiap naik 100 m. Panili dapat ditanam pada dataran rendah sampai elevasi 700 m, bahkan di daerah asalnya Mexico dapat sampai pada elevasi 2000 m, tetapi elevasi yang optimal adalah antara 400-700 m dengan temperatur rata-rata tahunan 220C-250C. Batas temperatur tertinggi 380C dan temperatur terendah 90C bagi tanaman! panili ditentukan oleh terhentinya pertumbuhan tanaman.

Tipe Curah Hujan dan Kelembaban

Pembagian curah hujan lebih penting daripada jumlahnya per tahun. Panili memerlukan masa agak kering ± 3 bulan untuk pernasakan buah dan mempertinggi mutunya. Periode hujan selama 8-10 bulan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dthi pembentukan buah.‘ Di Indonesia, tipe curah hujan optimal untuk panili adalah 2000-3000 mm per tahun dengan kelembaban +80%.

 TANAH DAN LOKASI

Perhatian utama pada saat pemilihan tanah untuk berusaha tani panili, ditunjukan kepada tanah-tanah yang banyak me¬ngandung humus (mulch), karena akar-akar tanaman panili tumbuh relatif dangkal, sehingga sangat peka terhadap keadaan lapisan-lapisan tanah paling atas. Oleh karena itu hendaknya diusahakan agar kadar bunga tanah (humus) tetap dipertahankthi.

Tanaman panili menghendaki, struktur tanah yang baik porous (mudah meresapkan air) dan gembur sehingga mudah ditembus akar-akar tanaman.

Tanaman panili memerlukan unsur Ca (Calcium) yang jumlahnya relatif banyak, sehingga dalam usaha mencari tanah untuk pertanaman panili, keadaan unsur Ca nya juga perlu dipertimbang¬kan.

Keadaan Ph tanah yang dikehendaki tanaman panili adalah antara Ph 6-7. Tanah-tanah yang terbaik untuk tanaman panili adalah tanah yang berasal dari bahan batuan induk batu kapur dengan Ph 6-7. Dengan Ph tanah antara 6-7 tanaman panili akan bebas dari problema penyakit busuk batang, bila dibanding kan dengan tanah yang mempunyai Ph 5,0-5,5.   

PENANAMAN POHON PELINDUNG ATAU POHON PANJATAN   

Penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan sebaiknya sudah dilaksanakan satu tahun sebelum dilaskanakan naman tanaman pamili.

 Jenis tanaman yang baik dipakai sebagai pohon pelindung dan sekaligus sebagai pohon panjatan/penunjang adalah tanaman tanaman seperti :
  • Lamtoro (Leucaena glauca)
  • Dadap (Erythrina variegata)
  • Jarak pagar (Jathropa curcas)
  • Kolena/pohon gamal (Glericidia)
  • Sengon (Albizia spei).

PENGOLAHAN TANAH

Sebelum melakukan penanaman, terlebih dahulu tanah harus tiolah dengan sebaik-baiknya dengan cara :
  • Terlebih dahulu tanah dibersihkan dari tonggak-tonggak pohorr kayu yang ditebang dan kotoran-kotoran lainnya. Selanjutnya tanah dicangkul atau dibajak sampai gembur dan rumput yang ada dibersihkan.
  • Pohon pelindung/penunjang ditanam pada permulaan musim penghujan dengan jarak tanam 1X2 m, 1X1,5 m atau 1X1,75 m, tergantung pada kesuburan tanah dan tinggi tempat dari permukaan laut. Barisan penanaman sebaiknya membujur ke timur, dengan maksud agar sinar matahari pagi dapat masuk dengan leluasa sehingga seluruh tanaman dapat sinar mata¬hari pagi dengan merata
  • Cara yang kedua penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan dapat dilakukan sebagai berikut ;Pertama-tama sebelum tanah j dikerjakan, terlebih dahulu dianjir dengan jarak 1,5 m membujur ke timur, kemudian tanah bare digali (seperti membuat got/selokan) dengan lebar 50 cm. Penanaman pohon- Pandung atau panjatan Baru dilakukan pada permulaan musim penghujan. Penanaman dilakukan pada dasar galian tanah dengan jarak 1X1,5 m.
  • Cara yang ketiga, yaitu dengan cara kombinasi antara cara b dan c tetapi waktu tanam panili dilakukan bersama-sama dengan penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan.

PERSIAPAN BIBIT

Pembiakan tanaman panili dapat dilakukan secara generatif dan dapat pula dengan cara vegetatif, namun yang sering dipakai adalah pembiakan dengan cara vegetatif (dengan stek). Sedang¬kan pembiakan secara generatif (dengan biji), dilakukan bila untuk keperluan penelitian (pemuliaan tanaman) untuk mendapat¬kan jenis-jenis baru yang lebih baik atau untuk tujuan-tujuan lainnya.

Penanaman panili dengan stek dilakukan pada musim penghujan yaitu sebelum hujan turun dengan lebat, karena bila di¬lakukan penanaman stek setelah hujan turun dengan lebatnya, maka sering kali bibit stek akan mati karena mengalami kebusukan, dengan demikian sebelumnya harus sudah tersedia tanaman panili yang cukup mengeluarkan sulur-sulur dahan yang sehat dan kuat. 
Tanaman panili yang sudah pernah berbuah tidak baik dipakai untuk bibit karena daya tumbuhnya kurang. Sulur yang baik dipilih untuk stek bibit adalah batang/sulur yang agak gemuk/subur. Sulur/batang yang telah dipilih dan telah dipotong dan pohon induknya untuk stek bibit, pucuknya dipotong untuk menghindari pembusukan pucuk.

PENANAMAN

Jarak tanam (untuk Jawa) adalah 1,50X1,50 m, sesuai dengan jarak tanam pohon pelindung atau pohon panjatan. Menurut CHALOT jarak tanam pohon pelindung atau pohon panjatan 1,5 m X 1,0 m yaitu jarak antara larikan 1 m.

Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu dibuat lubang-lubang penanaman dekat dengan pohon penunjang sedalam 10 cm. Cara menanam stek ada 2 cara yaitu dengan cara lengkung dan defigan cara lurus. 
Bibit yang pangkalnya lurus sebaiknya ditanam dengan cara lurus dan bibit yang pangkalnya melengkung sebaiknya ditanam dengan cara melengkung, guna menghindari terjadi luka, yang mengakibatkan, terjadinya pembusukan. 
Yang perlu diperhatikan pada waktu penanaman adalah akar lekat dan tiap-tiap buku pada stek jangan sampai terbalik, harus menghadap pohon penunjang atau pohon panjatan. Apabila terbalik, maka setelah stek tumbuh tidak akan mau melekat pada pohon penunjang, karena akar pelekatnya berada di luar sehingga akan selalu melengkung keluar menjauhi pohon penunjang.

Setelah melakukan penanaman, tanah di sekitar stek tidak boleh menjadi kering, karenanya perlu ditutup dengan daun daun atau jerami dan jika perlu disiram setiap pagi dan sore hari. Bagian yang ditanam ke dalam tanah sepanjang tiga ruas/buku.
Ada 2 (dua) cara penanaman :
  • Penanaman dengan memakai pohon penunjang.
  • Penanaman dengan memakai pagar rambatan.

PEMELIHARAAN TANAMAN

Perambatan Tanaman Panili

Dalam jangka waktu 2-3 minggu setelah tanam, stek-stek sudah mulai berakar dan tunas-tunas muda mulai keluar. Bila dalam jangka waktu tersebut stek belum juga tumbuh, sebaiknya diganti saja dengan stek yang baru (disulam) agar diperoleh tanaman yang seragam.

Pengaturan Pohon Pelindung

*    Tindakan pengaturan pohon pelindung yang terutama ditujukan untuk Memberikan tingkat penyinaran (cahaya matahari) yang cukup untuk semua tanaman.
*    Mempermudah/memperlancar sirkulasi peredaran udara dan pemeliharaan dalam pertanaman.
*    Mengatur kelembaban udara di sekitar tanaman panili terutama pada waktu musim penghujan.
*    Mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering/kemarau

Pemangkasan Tanaman Panili.

Perlakuan pemangkasan tanaman panili dimaksudkan untuk mengatur pertumbuhan vegetatif ke arah pertumbuhan genera¬tif yang lebih produktif. Atau dengan perkataan lain untuk mengatur tanaman panili agar tidak hanya menghasilkan cabang yang banyak, tetapi juga menghasilkan buah yang banyak.

Pemangkasan untuk tanaman panili ada 3 (tiga) macam pe-mangkasan, yang masing-masing mempunyai maksud dan cara pemangkasan yang berbeda-beda, yaitu: pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan rejuvenasi (pemangkasan peremajaan).

Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Pemangkasan produksi bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan kerangka tanaman yang telah diperoleh melalui pemangkasan bentuk, guna mendorong pertumbuhan generatif. Pemangkasan re¬juvenasi bertujuan untuk mempermuda/meremajakan cabang/¬batang-batang yang telah tua.



 

6 komentar:

  1. ada barang pak ..?? hub 082325478456

    BalasHapus
  2. Waalaikum salam... om... klo suka menulis dan ingin berbagi itu bukan di kolom komentar tapi bikin blog sendiri

    BalasHapus
  3. Ada nomer yg bisa d hubungi pak?

    BalasHapus
  4. Ada nomer yg bisa d hubungi pak?

    BalasHapus
  5. Pak aku mau cari pohon vanili yang di jatim itu daerah mana pak?Apakah masih ada stocknya?

    BalasHapus
  6. Terima kasih sangat inspiratif, aku mau coba budidaya vanili karena ekonomika lagi jeblog banget.Isteri dan anak-anak ku sepertinya stres. Semoga badai hidup ini cepat berlalu.

    BalasHapus